Número total de visualizações de páginas

domingo, 16 de outubro de 2016

PENGARUH GELOMBANG ELEKTROMAGNET TERHADAP KESEHATAN


Pada kehidupan manusia dewasa ini, dengan adanya perkembangan ilmu dan teknologi menyebabkan peralatan listrik makin banyak digunakan untuk memperoleh kemudahan maupun kenikmatan. Peran listrik makin banyak digunakan dalam berbagai prasarana kehidupan antara lain dalam bidang kedokteran (kesehatan), transportasi, komunikasi dan manufaktur, sehingga disekitar kita dikelilingi oleh medan elektromagnetik (Turana, 2003). Penggunaan alat-alat yang menghasilkan medan elektromagnetik baik sebagai dampak samping maupun pemanfaatan medan elektromagnetik itu sendiri sudah demikian meluas sehingga tingkat paparan medan elektromagnetik juga meningkat. Penggunaan yang demikian meningkat sesuai dengan bertambah banyaknya kebutuhan ternyata diikuti pula dengan ramainya pertanyaan akan dampak negatif medan elektromagnetik terhadap kesehatan.

Penelitian WHO 2000, ketika listrik dialirkan melalui jaringan transmisi, distribusi, atau digunakan dalam berbagai peralatan, saat itu juga muncul “medan elektromagnetik” di sekitar saluran dan peralatan. Medan ini kemudian menyebar ke lingkungan dan menyebabkan polusi.


Medan elektromagnetik mempunyai pengaruh terhadap status kesehatan manusia baik fisik maupun psikis (Hardjono dan Qadrijati, 2004). Beberapa penelitian menunjukkan :

1.      Terhadap Binatang
Penelitian dengan binatang kecil yang terpapar medan listrik sampai 100 kV/m menyatakan pengaruh pada komponen sistem saraf pusat. Hasil dari penelitian perilaku menyatakan bahwa sistem saraf dapat dipengaruhi oleh medan listrik ELF (Soesanto, 1996).

Beberapa penelitian menunjukkan adanya pengaruh medan listrik atau medan magnet terhadap fungsi reproduksi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa selain menghambat pertumbuhan dan meningkatkan jumlah kematian pada keturunan yang dihasilkan, ternyata medan listrik juga menyebabkan produksi telur menurun secara nyata (Yurnadi, 2000).

Penelitian menggunakan medan listrik statis memberikan pemajanan pada tikus jantan dan terlihat bahwa pada tingkat paparan 6 kV/10cm dan 7kV/10cm selama 1 jam per hari, 30 hari terus menerus, menimbulkan penyusutan berat testis, kerusakan sel tubulus seminiferus dan terjadinya kelainan kongenital pada anak seperti mikroftalmia, bulu kasar di sekitar kepala, penyempitan gelang panggul dan kelainan preputium like-testis (Mansyur, 1998), selain itu menghambat proses spermatogenesis mencit (Qadrijati dan Puspita, 2007.

Berdasarkan penelitian oleh Marino, et al. tahun 1976 dalam Yunardi (2000), paparan gelombang elektromagnetik dapat menyebabkan, penurunan berat badan dan meningkatnya laju kematian pada keturunan tikus kenaikan berat badan tikus (Somer, 2004), penurunan jumlah telur dan berat testis pada tikus (Yunardi, 2000), peningkatan stres oksidatif pada telur ayam, burung laut, dan eritrosit manusia (Torres-duran, et al., 2007). Hasil penelitian mengenai pengaruh medan EMF pada kompetensi kekebalan pada binatang tampaknya negatif (Soesanto, 1996).

2.      Terhadap Manusia

Semula gangguan kesehatan sebagai dampak radiasi medan elektromagnetik diketahui tahun 1972, ketika para peneliti Uni Soviet melaporkan bahwa mereka yang bekerja dibawah transmisi listrik tegangan tinggi menderita sakit dengan gejala yang berhubungan dengan sistem saraf seperti sakit kepala, kelelahan dan gangguan pola tidur. Namun, studi di lingkungan kerja memberikan hasil yang lebih konsisten antara pemaparan medan elektromagnetik dengan efek kesehatan tertentu seperti kanker, leukimia, tumor otak dan melanoma (Anies, 2003b).

Pada tahun 1979, Kouwenhoven dan kawan-kawan dari John Hopkins Hospital melakukan penelitian pada 11 orang tenaga kerja yang bekerja selama 3,5 tahun pada sistem transmisi 345 kV. Dilaporkan bahwa  dari hasil analisis sperma, ditemukan penurunan jumlah sperma (Anies, 2003b).

Loboff menunjukkan peningkatan sintesis DNA sebesar 2,5 x 10-5 dengan pemajanan medan elektromagnetik 15 Tesla. Penelitian Cadossi, berupa peningkatan proliferasi limfosit diduga sejalan dengan peningkatan sintesis DNA dan bila tidak terkendali akan mengarah pada timbulnya keganasan (Anies, 2003b).

Penelitian pada manusia menunjukkan peningkatan 2 kali faktor risiko terkena leukimia pada anak yang terpajan medan elektromagnetik (Ahlbom, 2004), dan faktor risiko terjadinya kanker payudara (Anies, 2003). Selain itu juga timbul gejala yang tidak spesifik yaitu berupa gangguan tidur, tinitus, dan gangguan kecemasan (Husss dan Roosli, 2006) atau berupa keluhan : sakit kepala (headache), pening (dizzines), dan keletihan menahun (chronic fatigue syndrome) (Anies, 2003).




Pada umumnya, perubahan gambar darah termasuk penyimpangan kecil dari norma individual, tetapi nilai umumnya masih dalam norma fisiologis. Sedangkan penelitian Qadrijati (2002) tentang paparan SUTET pada penduduk yang bermukim di bawahnya menunjukkan adanya perubahan jumlah lekosit dan gambaran limfosit.


Pencegahan

Ada empat upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi paparan radiasi elektromagnetik yaitu :

1.   Meminimalkan waktu paparan, misalnya dengan tidak menggunakan handphone kalau tidak perlu sekali, sebisa mungkin memanfaatkan layanan SMS dibanding telephone, tidak mendekatkan handphone ke telinga sebelum panggilan tersambung, persingkat percakapan, dan tidak menggunakan handphone sewaktu sinyal lemah, yang tinggal di bawah SUTET tidak sering berada di luar rumah terutama malam hari.
2.   Memaksimalkan jarak dari sumber radiasi misalnya dengan menjauhkan handphone dari kepala, menggunakan headset atau handsfree seefektif mungkin, dan tidak menyimpan handphone di saku celana pada saat handphone dalam kondisi on.


3.   Mengurangi radiasi itu sendiri, ditempuh dengan memilih handphone dengan level SAR (Spesific Absorption Rate) yang rendah. Level SAR ini biasanya dicantumkan dalam buku manual. ICNIRP (International Commission on Non-Ionizing Radiation Protection) memberikan batas maksimal sebesar 2,0 W/kg. meminimalisir pemakaian handphone di ruang tertutup dengan bahan logam atau baja, misalnya di dalam mobil.

4.     Mengkonsumsi Antioksidan ALPHAMETA.

Gunakan AlphaSpin.
Sebuah alat yang mampu mengharmonisasikan gelombang EMF dan menstimulasi vitalitas dan ketenangan energi dalam tubuh manusia.
AlphaSpin adalah suatu produk kesehatan holistic ternama dimana mengandung Proprietary Spinning Frequency yang menghasilkan resonansi kuat yang mampu mentransfer spinning energy sehingga tercipta Medan Energi Quantum.
ALPHASPIN mengatasi segala masalah yang tersebut di atas.





u_222

Sumber : dari berbagai sumber

Sem comentários:

Enviar um comentário