Número total de visualizações de páginas

terça-feira, 18 de outubro de 2016

BAHAYA RADIASI HP - HANDPHONE BLACKBERRY, SMARTPHONE DAN PDA



HP/handphone/Ponsel mempunyai banyak keunggulan diantaranya untuk mengirim data dari dan ke internet, nonton TV, dengar radio, fotografi dan videografi dll.
Namun dibalik semua keunggulannya handphone memiliki banyak sekali sisi negatif yang tak tersorot atau bahkan segaja tidak dimunculkan.

Bahaya Radiasi Hp - Handphone Terhadap Organ Tubuh Kita

Di seluruh dunia saat ini telah terdapat 570 juta pemakai handphone dan dalam jangka waktu 5 tahun lagi jumlahnya akan terus meningkat hingga mencapai 1,4 bilion. Suatu hal yang tetap masih menjadi perselisihan pendapat tentang pemakaian telephone seluler adalah mengenai bahaya terdapatnya radiasi yang dicurigai dapat menimbulkan terjadinya tumor otak pada pemakainya. Isu kontroversi mengenai apakah gelombang radiasi yang dipancarkan antena hand-phone berhubung demikian dekatnya ke kepala sewaktu pemakainya berbicara hingga dapat mengganggu jaringan sel otak yang rawan terhadap paparan gelombang elektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan handphone adalah sejenis gelombang microwave yang termasuk jenis radiasi non-ionisasi dan levelnya tergolong rendah / low level radiation. Dari puluhan kajian ilmiah yang telah dilakukan sampai sekarang ini, terdapat bukti ilmiah hasil olahan kajian yang skala cakupan dan secara komprehensif dapat meyakinkan bahwa efek radiasi non-ionisasi pada pemakaian handphone berakibat serupa dengan efek pancaran radiasi gelombang elektromagnetik jenis ionisasi yang telah dinyatakan positif sebagai salah satu penyebab tumor otak ataupun kerusakan DNA pada sel jaringan tubuh manusia.
Dengan demikian berhubung bagi pengguna yang kerap memakai handphone, para ahli mengingatkan pemakai mobile-phone agar tetap bijak dan berhati-hati. Para ahli organisasi kesehatan sedunia (WHO) sangat menganjurkan agar pemakaian hand-phone terutama di kalangan usia kanak-kanak dibatasi sedemikian rupa ataupun pemakaiannya dengan menggunakan “hands-free” guna untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi, berhubung alasan rawannya sel otak dalam usia kanak-kanak yang sedang mengalami pertumbuhan.
WHO tengah mengadakan kajian menyeluruh mencakup 10 negara guna menyingkapi kesan pemakaian mobile-phone terhadap risiko terjadinya kanker pada jaringan tubuh di daerah leher dan kepala.
Badan FCC Amerika telah menguji tingkat radiasi yang dipancarkan beberapa handphone. Kekuatan radiasi handphone yang akan diterima otak atau yangg dinamakan SAR (Specific Absorption Rate) diukur dalam satuan watt/kg. FCC menetapkan bahwa semua handphone yang memancarkan radiasi diatas 1.6 watt/kg dilarang untuk diproduksi (dilarang masuk di Amerika).
Sebenarnya semua handphone yang beredar masih bisa dikategorikan “aman” karena tingkat SAR-nya masih dibawah 1.6 watt/kg. Meskipun demikian ada beberapa orang yang merasa agak pusing atau telinganya panas setelah menggunakan handphone yang dikategorikan “aman” tersebut. Jadi yang betul-betul aman (bukan sekedar aman saja) adalah yang tingkat radiasinya dibawah 1 watt/kg.
Dr. Eka Putra Setiawan dari bagian Divisi Onkologi RS SANGLAH mengatakan meskipun HP dapat mempermudah komunikasi, namun banyak efek samping dari penggunaan yang salah. Hal ini berkaitan dengan volume suara dan jarak dengar. Semakin HP ditempelkan ke telinga, maka semakin melekat mengenai liang telinga, “efeknya semakin besar yang menyebabkan terjadi peningkatan bunyi dan resonasi,” ujarnya. Menurut Dr Eka, semakin lama bunyi berbising, akan menyebabkan kelelahan pada otot. Perlu diwaspadai efek samping gelombang elektromagnetik yang dipancarkan HP. Radiasi HP berakibat buruk terhadap tubuh manusia. “Ketika Anda menggunakan telepon genggam, 70-80 persen energi radiasi yang dipancarkan dari antena telepon itu diserap kepala,” kata Prof Henry Lai dari University of Washington, AS, seperti dikutip web MD Health.
Radiasi HP memancarkan 215 kali perdetik masuk ke sel-sel otak mengenai DNA dlm sel. Pancaran sinyal dari emiter ponsel selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik.

Untungnya, kata Dr Eka, manusia memiliki sawar darah otak yang melindungi paparan radiasi ini. Anak-anak dibawah usia 8 tahun sangat rentan terhadap pancaran radiasi ini, sehingga sangat disarankan belum waktunya menggunakan HP. Spesialis anak RSU dr Soetomo itu mencontohkan anak berusia 2,5 tahun. Kepada anak usia tersebut, orang tua dianjurkan tak mengenalkan fungsi atau cara mengoperasikan gadget macam handphone atau laptop. Sebaiknya anak hanya diperkenalkan pada suara, warna, atau bentuk barang elektronik tersebut. Sebab gelombang elektromagnetik yang terpancar dari barang elektronik tersebut tidak baik bagi anak. ’’Anak berisiko mengalami gangguan proses perkembangan otak, terutama pada proses kelistrikannya,’’ antarsel otak terhubung secara kelistrikan. Jika terkena gelombang elektromagnetik, hubungan listrik antarsel bisa terganggu. Itu sama dengan saat naik pesawat terbang. Selama pesawat landing, terbang, dan mendarat, penumpang diminta mematikan segala barang elektronik. Sebab, pancaran gelombang elektromagnetik dari gadget tersebut bisa mengganggu navigasi.

’’Jenis gangguannya memang tidak spesifik. Tapi, pasti mengganggu, terutama bila terpapar tiap hari dalam kurun waktu lama. Bahkan, sekalipun tak memegang gadget, anak tetap terkena dampak bila berada di sekitar barang elektronik yang memancarkan gelombang elektromagnetik. Disarankan pada malam hari sebaiknya HP dimatikan. Jika tetap menyala, sebaiknya diletakkan diluar tempat tidur (kamar) agar gelombang elektromagnetik tidak menyerang otak. Efek yang ditimbulkan dari gelombang ini adalah sulit tidur, pusing, telinga mendenging dan daya tahan tubuh menurun.
Ada beberapa hasil penelitian (dari “ELECTRICAL SENSITIVITY”nya Prof. Dr.dr.anies, M.Kes,PKK ) yaitu sebagai berikut:
ü Penelitian di Finlandia, radiasi elektromagnetik telepon seluler selama 1 jam mempengaruhi produksi protein pada sel. Meskipun tidak harus membahayakan kesehatan, tetapi jika terjadi pada sel otak dapat berakibat fatal.

ü Laporan dari European Journal of Cancer Prevention Augst 02 menyatakan penggunaan HP lebih rentan bagi timbulnya kanker otak daripada tidak pernah menggunakannya sama sekali.

ü ICNIRP (International Comission on Non Ionizing Radiation Protection) dan FCC (Federal Communication Commision) menyatakan telepon seluler aman, meskipun wajib bagi produsen mencantumkan tingkat pajanan radiasi SAR (Spesific Absorption Rate) pada buku manualnya.

ü Meskipun emisi telepon seluler sangat kecil, apabila berada di dekat kepala selama beberapa menit dapat menaikan suhu di sel-sel otak sekitar 0,10C.
 


Bahaya-bahaya penggunaan ponsel:
ü Memanaskan Otak dan Kulit di Inggris, Ponsel dapat membuat panas otak sehingga mengganggu fungsinya. Sebuah kajian yang telah diterbitkan di Inggris tahun lalu, mengungkapkan tingkat paparan (exposure) gelombang dari ponsel yang ditempelkan di dekat telinga atau bagian badan tertentu lebih besar daripada tingkat paparan dari stasiun ponsel terhadap seluruh badan.

ü Di Swedia, sebuah studi menunjukkan peningkatan rasa/sensasi panas sebesar 48 kali terhadap telinga, muka dan kepala dari pengguna ponsel. Di Swedia juga dilaporkan pada tahun 2006 bahwa kita memiliki risiko 240 persen lebih besar terkena kanker otak berbahaya, tepatnya di bagian kepala yang berdekatan dengan telinga yang sering digunakan untuk bertelepon.

ü Di Rusia. Ponsel dapat meningkatan suhu permukaan kulit sampai 4,70 C yang dapat mengarah ke timbulnya kangker kulit. Di Inggris, ditemukan seorang pengguna ponsel yang meninggal karena tumbuhnya sel-sel kanker pada permukaan kulit yang sering bersentuhan dengan ponsel. Beberapa peneliti memperingatkan bahwa dampak panas ponsel ini dapat menyebabkan paras pengguna bergaris-garis dan cekung yang menjadi awal terjadinya penuaan dini. Diduga panas menyebabkan sel-sel badan menurun kerjanya karena proses-proses dalam sel tak dapat berjalan secara efisien.

Risiko Terkena Kanker akibat Radiasi handphone :
ü Swedia. Penggunaan ponsel meningkatkan risiko terkena tumor otak sebesar 2,5 kali. Anak-anak yang tulang tengkoraknya lebih tipis dan otaknya lebih kecil menghadapi risiko lebih besar.

ü Australia. Percobaan Tikus yang terkena radiasi ponsel selama 18 bulan, menghadapi tingkat risiko dua kali lipat terkena kanker.

ü USA. Pengguna berat ponsel mengalami penurunan hormone melatonin yang amat penting untuk mencegah berkembangnya sel-sel kanker.

ü Austria Perokok pengguna ponsel punya risiko lebih besar terkena kanker dibanding pengguna ponsel non perokok. Pengguna ponsel berat (beberapa jam / hari) ditemukan terkena kanker getah bening non-Hodgkin pada leher di area yang sering mengalami kontak ponsel. Beberapa menit paparan radiasi ponsel dapat mengubah 5% sel kanker non aktif menjadi 95% sel kanker aktif, selama periode paparan dan beberapa saat setelah itu. Risiko terkena tumor yang amat langka, neuro-epithelia, yang berkembang di luar otak, meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel di bandingkan non-pengguna.

ü Pada tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan hukum berkenaan dengan timbulnya tumor otak akibat penggunaan ponsel. Kerusakan Sistem Pertahanan Tubuh dan DNA. Beberapa studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel telah menyebabkan kerusakan DNA dalam sel tubuh. Menurut penelitian di Inggris, radiasi dari frekuensi radio yang lemah serupa dengan dipancarkan ponsel - dapat melemahkan system pertahanan tubuh yang bertugas melawan infeksi dan penyakit.

ü Bayi Cacat di USA Radiasi ponsel juga dikaitkan dengan bahaya terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnnya. Sebuah studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel menyebabkan cacat pada emberio ayam.

Jerman. pada sebuah studi yang dilaporkan dalam media Lancet pada 1998, tekanan darah pada subyek yang diteliti meningkat 5-10Hg-peningkatan yang lebih dari cukup untuk memicu stroke atau serangan jantung pada orang-orang yang berisiko tinggi. Ini kali pertama sebuah bukti yang sangat meyakinkan bahwa radiasi ponsel dapat mengubah fungsi sel dalam badan manusia.

ü Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s.
Swedia. Hanya dalam tempo dua menit terpapar pancaran gelombang ponsel, dapat melemahkan batas pengaman dalam darah, sehingga protein dan racun/toksin bocor dan kemudian masuk ke dalam otak. Inilah yang membuka jalan bagi berkembangnya berbagai penyakit seperti Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s. Studi lain menunjukkan pengguna ponsel 30 menit/ hari terkena risiko pikun (memory loss) dua kali lipat dibanding pengguna ponsel kurang dari dua menit/hari.
USA Riset terhadap tikus menunjukkan paparan gelombang ponsel selama 45 menit menyebabkan terhambatnya kemampuan belajar dan ingatan jangka pendek mereka.



Inggris. Riset yang disponsori pemerintah menunjukkan keterkaitan antara radiasi ponsel dengan kehilangan ingatan jangka pendek dan pikun sesaat.

ü Jantung dan Batu Ginjal
Eropa. Riset baru-baru ini menunjukkan radiasi ponsel dapat menyebabkan kebocoran hemoglobin pembawa oksigen ke seluruh tubuh dari sel darah merah, hal ini berakibat pada timbulnya sakit jantung dan batu ginjal.

ü Penurunan Gairah Sex, Rasa Terbakar dan Kelelahan
Ukraina. Riset pada binatang menunjukkan pengguna ponsel dapat menurunkan gairah sex secara drastis. Tikus yang terpapar radiasi ponsel menghasilkan jauh lebih sedikit hormone testoteron dalam darah dibandingkan tikus yang tak terpapar. Semakin tinggi tingkat radiasi semakin sedikit testosterone yang dihasilkan, sehingga menurunkan gairah seksual.
Skandinavia. Riset yang disponsori oleh industry ponsel, pemerintah Norwegia dan Swedia menegaskan adanya korelasi antara lama frekuensi/ seringnya penggunaan ponsel dengan munculnya gejala-gejala kelelahan/ fatique rasa terbakar, dan sakit kepala. Pengguna ponsel juga ada yang melaporkan telah mengalami kulit gatal-gatal, terbakar dan kejang-kejang.



ü Racun Dari Tambalan Gigi
Riset pun menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat mengaktifkan mercuri dalam tambalan gigi sehingga menghasilkan sejenis gas beracun. Beberapa pakar percaya bahwa gas itu dapat menyerang otak dan system syaraf sehingga mengakibatkan kondisi seperti depresi, asthma, Alzheimer’s dan Multiple Sclerosis.

ü Sakit Kepala, Pusing-Pusing, Kehilangan Konsentrasi.
Swedia. Riset yang disponsori industry ponsel terhadap 11.000 pengguna ponsel - 5 kali sehari menghadapi risiko 3,6 x lebih besar terkena sakit kepala dari pada pengguna ponsel kurang dari dua kali sehari. Para pengguna juga menghadapi risiko 2,3 kali terkena pusing-pusing dan 5,4 kali terkena kehilangan konsentrasi dibanding non-pengguna. Orang-orang muda menghadapi risiko lebih besar, mereka yang berusia dibawah 30 tahun menghadapi risiko 3 - 4 kali lebih besar dibandingkan pengguna yang lebih tua.
Solusi  melindungi diri dari  paparan bahaya radiasi HP
Sangat penting untuk menggunakan Pelindung Anti Radiasi.
Dalam kaitan tersebut, kami memberikan solusi  melindungi diri dari paparan  BAHAYA RADIASI dari HP / HANDPHONE / PONSEL.
Gunakan AlphaSpin.
Sebuah alat yang mampu mengharmonisasikan gelombang EMF dan menstimulasi vitalitas
dan ketenangan energi dalam tubuh manusia.
AlphaSpin adalah suatu produk kesehatan holistic ternama dimana mengandung Proprietary Spinning Frequency yang menghasilkan resonansi kuat yang mampu mentransfer spinning energy sehingga tercipta Medan Energi Quantum yang melindungi kita dari paparan radiasi HP




Info Produk klik di sini


Baca juga :








Manleuana, 18 Oktober 2016

u_222

Sumber : dari berbagai sumber

Sem comentários:

Enviar um comentário