HP/handphone/Ponsel mempunyai
banyak keunggulan diantaranya untuk mengirim data dari dan ke internet, nonton
TV, dengar radio, fotografi dan videografi dll.
Namun
dibalik semua keunggulannya handphone memiliki banyak sekali sisi negatif yang
tak tersorot atau bahkan segaja tidak
dimunculkan.
Bahaya Radiasi Hp - Handphone Terhadap Organ Tubuh Kita
Di
seluruh dunia saat ini telah terdapat 570 juta pemakai handphone dan dalam
jangka waktu 5 tahun lagi jumlahnya akan terus meningkat hingga mencapai 1,4
bilion. Suatu hal yang tetap masih menjadi perselisihan pendapat tentang pemakaian telephone seluler adalah mengenai bahaya terdapatnya radiasi yang
dicurigai dapat menimbulkan terjadinya tumor otak pada pemakainya. Isu
kontroversi mengenai apakah gelombang radiasi yang dipancarkan antena
hand-phone berhubung demikian dekatnya ke kepala sewaktu pemakainya berbicara
hingga dapat mengganggu jaringan sel otak yang rawan terhadap paparan gelombang
elektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan
handphone adalah sejenis gelombang microwave
yang termasuk jenis radiasi non-ionisasi dan levelnya tergolong
rendah / low level radiation. Dari puluhan kajian ilmiah yang telah dilakukan
sampai sekarang ini, terdapat bukti ilmiah hasil olahan kajian yang skala
cakupan dan secara komprehensif dapat meyakinkan bahwa efek radiasi non-ionisasi pada pemakaian
handphone berakibat serupa dengan efek pancaran radiasi gelombang
elektromagnetik jenis ionisasi yang telah dinyatakan positif
sebagai salah satu penyebab tumor otak ataupun
kerusakan DNA pada sel jaringan tubuh manusia.
Dengan demikian berhubung
bagi pengguna yang kerap memakai handphone, para ahli mengingatkan pemakai
mobile-phone agar tetap bijak dan berhati-hati. Para ahli organisasi kesehatan
sedunia (WHO) sangat menganjurkan agar pemakaian hand-phone terutama di
kalangan usia kanak-kanak dibatasi sedemikian rupa ataupun pemakaiannya dengan
menggunakan “hands-free” guna untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi,
berhubung alasan rawannya sel otak dalam usia kanak-kanak yang sedang mengalami
pertumbuhan.
WHO
tengah mengadakan kajian menyeluruh mencakup 10 negara guna menyingkapi kesan pemakaian
mobile-phone terhadap risiko terjadinya kanker pada jaringan tubuh di daerah leher dan kepala.
Badan FCC Amerika telah menguji tingkat
radiasi yang dipancarkan beberapa handphone. Kekuatan radiasi handphone yang akan diterima otak atau yangg dinamakan SAR (Specific Absorption Rate)
diukur dalam satuan watt/kg. FCC menetapkan bahwa semua handphone yang memancarkan radiasi diatas 1.6 watt/kg dilarang untuk
diproduksi (dilarang masuk di Amerika).
Sebenarnya
semua handphone yang
beredar masih bisa dikategorikan “aman” karena tingkat SAR-nya masih dibawah
1.6 watt/kg. Meskipun demikian ada beberapa orang yang merasa agak pusing atau telinganya panas setelah menggunakan
handphone yang dikategorikan
“aman” tersebut. Jadi yang
betul-betul aman (bukan sekedar aman saja) adalah yang tingkat radiasinya dibawah 1
watt/kg.
Dr. Eka
Putra Setiawan dari bagian Divisi Onkologi RS SANGLAH mengatakan meskipun HP dapat mempermudah komunikasi, namun banyak efek samping dari
penggunaan yang salah.
Hal ini berkaitan dengan volume suara dan jarak
dengar. Semakin HP ditempelkan ke telinga, maka semakin melekat mengenai liang
telinga, “efeknya semakin besar yang menyebabkan terjadi peningkatan bunyi dan resonasi,” ujarnya.
Menurut Dr Eka, semakin lama bunyi berbising, akan menyebabkan kelelahan pada otot. Perlu diwaspadai efek samping
gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan HP. Radiasi HP berakibat buruk terhadap tubuh manusia. “Ketika Anda
menggunakan telepon genggam, 70-80 persen energi radiasi yang dipancarkan dari
antena telepon itu diserap kepala,” kata Prof Henry Lai dari University of
Washington, AS, seperti dikutip web MD Health.
Radiasi HP memancarkan 215 kali perdetik masuk
ke sel-sel otak mengenai DNA dlm sel. Pancaran sinyal dari
emiter ponsel selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang
elektromagnetik.
Untungnya,
kata Dr Eka, manusia memiliki sawar darah otak yang melindungi paparan radiasi ini. Anak-anak dibawah usia 8 tahun sangat rentan terhadap pancaran radiasi ini,
sehingga sangat disarankan belum waktunya menggunakan HP. Spesialis anak RSU dr
Soetomo itu mencontohkan anak berusia 2,5 tahun. Kepada anak usia tersebut,
orang tua dianjurkan tak mengenalkan fungsi atau cara mengoperasikan gadget
macam handphone atau laptop. Sebaiknya anak
hanya diperkenalkan pada suara, warna, atau bentuk barang elektronik tersebut.
Sebab gelombang elektromagnetik yang terpancar dari barang elektronik tersebut
tidak baik bagi anak. ’’Anak berisiko mengalami gangguan proses perkembangan
otak, terutama pada proses kelistrikannya,’’ antarsel otak terhubung secara
kelistrikan. Jika terkena gelombang elektromagnetik, hubungan listrik antarsel
bisa terganggu. Itu sama dengan saat naik pesawat terbang. Selama pesawat
landing, terbang, dan mendarat, penumpang diminta mematikan segala barang
elektronik. Sebab, pancaran gelombang elektromagnetik dari gadget tersebut bisa
mengganggu navigasi.
’’Jenis
gangguannya memang tidak spesifik. Tapi, pasti mengganggu, terutama bila
terpapar tiap hari dalam kurun waktu lama. Bahkan, sekalipun tak memegang
gadget, anak tetap terkena dampak bila berada di sekitar barang elektronik yang
memancarkan gelombang elektromagnetik. Disarankan pada malam hari sebaiknya
HP dimatikan. Jika tetap menyala, sebaiknya diletakkan diluar tempat tidur
(kamar) agar gelombang elektromagnetik tidak menyerang otak. Efek yang
ditimbulkan dari gelombang ini adalah sulit tidur, pusing, telinga mendenging dan daya
tahan tubuh menurun.
Ada
beberapa hasil penelitian (dari “ELECTRICAL SENSITIVITY”nya Prof. Dr.dr.anies,
M.Kes,PKK ) yaitu sebagai berikut:
ü
Penelitian di Finlandia, radiasi elektromagnetik
telepon seluler selama 1 jam mempengaruhi produksi protein pada sel. Meskipun tidak harus membahayakan kesehatan, tetapi
jika terjadi pada sel otak dapat berakibat fatal.
ü
Laporan dari European Journal of Cancer Prevention
Augst 02 menyatakan penggunaan
HP lebih rentan bagi timbulnya kanker otak daripada tidak pernah menggunakannya sama
sekali.
ü
ICNIRP (International Comission on Non Ionizing
Radiation Protection) dan FCC (Federal Communication Commision) menyatakan
telepon seluler aman, meskipun wajib bagi produsen mencantumkan tingkat pajanan
radiasi SAR (Spesific Absorption Rate) pada buku manualnya.
ü Meskipun
emisi telepon seluler sangat kecil,
apabila berada di dekat
kepala selama beberapa menit dapat menaikan suhu di sel-sel
otak sekitar 0,10C.
Bahaya-bahaya penggunaan ponsel:
ü
Memanaskan Otak dan Kulit di Inggris, Ponsel dapat membuat panas otak sehingga
mengganggu fungsinya. Sebuah kajian yang telah diterbitkan di
Inggris tahun lalu, mengungkapkan tingkat paparan (exposure) gelombang dari
ponsel yang ditempelkan di dekat telinga atau bagian badan tertentu lebih besar
daripada tingkat paparan dari stasiun ponsel terhadap seluruh badan.
ü
Di Swedia, sebuah studi menunjukkan peningkatan
rasa/sensasi panas sebesar 48 kali terhadap telinga, muka dan kepala dari
pengguna ponsel. Di Swedia juga dilaporkan pada tahun 2006 bahwa kita memiliki
risiko 240 persen lebih besar terkena kanker otak berbahaya, tepatnya di bagian
kepala yang berdekatan dengan telinga yang sering digunakan untuk bertelepon.
ü Di
Rusia. Ponsel dapat meningkatan suhu permukaan kulit sampai
4,70 C yang dapat mengarah ke
timbulnya kangker kulit. Di Inggris, ditemukan seorang pengguna ponsel yang
meninggal karena tumbuhnya sel-sel kanker pada permukaan kulit yang sering
bersentuhan dengan ponsel. Beberapa peneliti memperingatkan bahwa dampak panas
ponsel ini dapat menyebabkan paras pengguna bergaris-garis dan cekung yang
menjadi awal terjadinya penuaan dini. Diduga panas menyebabkan sel-sel badan
menurun kerjanya karena proses-proses dalam sel tak dapat berjalan secara
efisien.
Risiko Terkena Kanker akibat Radiasi handphone
:
ü Swedia.
Penggunaan ponsel meningkatkan risiko terkena tumor otak sebesar 2,5 kali.
Anak-anak yang tulang tengkoraknya lebih tipis dan otaknya lebih kecil
menghadapi risiko lebih besar.
ü
Australia. Percobaan Tikus yang terkena radiasi ponsel selama
18 bulan, menghadapi tingkat risiko dua kali lipat terkena kanker.
ü
USA. Pengguna berat ponsel mengalami penurunan
hormone melatonin yang amat penting untuk mencegah berkembangnya sel-sel kanker.
ü
Austria Perokok pengguna ponsel punya risiko
lebih besar terkena kanker dibanding pengguna ponsel non perokok. Pengguna ponsel berat (beberapa jam /
hari) ditemukan terkena kanker getah bening non-Hodgkin pada leher di area yang
sering mengalami kontak ponsel. Beberapa menit paparan radiasi ponsel dapat
mengubah 5% sel kanker non aktif
menjadi 95% sel kanker aktif, selama periode paparan dan beberapa saat setelah
itu. Risiko terkena tumor yang amat langka, neuro-epithelia, yang berkembang di
luar otak, meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel di bandingkan
non-pengguna.
ü Pada
tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan hukum berkenaan dengan timbulnya
tumor otak akibat penggunaan ponsel. Kerusakan Sistem Pertahanan Tubuh dan DNA.
Beberapa studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel telah menyebabkan kerusakan DNA dalam sel tubuh. Menurut
penelitian di Inggris, radiasi dari frekuensi radio yang lemah serupa dengan
dipancarkan ponsel -
dapat melemahkan system pertahanan tubuh yang bertugas melawan infeksi dan
penyakit.
ü
Bayi Cacat di USA Radiasi ponsel juga dikaitkan
dengan bahaya terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnnya. Sebuah studi
menunjukkan bahwa radiasi ponsel menyebabkan cacat pada emberio ayam.
Jerman. pada sebuah studi yang
dilaporkan dalam media Lancet pada 1998, tekanan darah pada subyek yang
diteliti meningkat 5-10Hg-peningkatan yang lebih dari cukup untuk memicu stroke
atau serangan jantung pada orang-orang yang berisiko tinggi. Ini kali pertama
sebuah bukti yang sangat meyakinkan bahwa radiasi ponsel dapat mengubah fungsi
sel dalam badan manusia.
ü
Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis &
Parkinson’s.
Swedia. Hanya dalam tempo dua
menit terpapar pancaran gelombang ponsel, dapat melemahkan batas pengaman dalam
darah, sehingga protein dan racun/toksin bocor dan kemudian masuk ke dalam
otak. Inilah yang membuka jalan bagi berkembangnya berbagai penyakit seperti
Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s. Studi lain
menunjukkan pengguna ponsel 30 menit/ hari terkena risiko pikun (memory loss)
dua kali lipat dibanding pengguna ponsel kurang dari dua menit/hari.
USA Riset terhadap tikus
menunjukkan paparan gelombang ponsel selama 45 menit menyebabkan terhambatnya kemampuan belajar dan
ingatan jangka pendek mereka.
Inggris. Riset yang disponsori
pemerintah menunjukkan keterkaitan antara radiasi ponsel dengan kehilangan
ingatan jangka pendek dan pikun sesaat.
ü
Jantung dan Batu Ginjal
Eropa. Riset baru-baru ini
menunjukkan radiasi ponsel dapat menyebabkan kebocoran hemoglobin pembawa oksigen ke seluruh tubuh dari
sel darah merah, hal ini berakibat pada timbulnya sakit jantung dan batu
ginjal.
ü
Penurunan Gairah Sex, Rasa Terbakar dan
Kelelahan
Ukraina. Riset pada binatang menunjukkan
pengguna ponsel dapat menurunkan gairah sex secara drastis. Tikus yang terpapar
radiasi ponsel menghasilkan jauh lebih sedikit hormone testoteron dalam darah
dibandingkan tikus yang tak terpapar. Semakin tinggi tingkat radiasi semakin
sedikit testosterone yang dihasilkan, sehingga menurunkan gairah seksual.
Skandinavia. Riset yang disponsori
oleh industry ponsel, pemerintah Norwegia dan Swedia menegaskan adanya korelasi
antara lama frekuensi/ seringnya penggunaan ponsel dengan munculnya
gejala-gejala kelelahan/ fatique rasa terbakar, dan sakit kepala. Pengguna
ponsel juga ada yang melaporkan telah mengalami kulit gatal-gatal, terbakar dan
kejang-kejang.
ü
Racun Dari Tambalan Gigi
Riset pun menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat mengaktifkan mercuri dalam
tambalan gigi sehingga menghasilkan sejenis gas beracun.
Beberapa pakar percaya bahwa gas itu dapat menyerang otak dan system syaraf
sehingga mengakibatkan kondisi seperti depresi, asthma, Alzheimer’s dan
Multiple Sclerosis.
ü
Sakit Kepala, Pusing-Pusing, Kehilangan
Konsentrasi.
Swedia. Riset yang disponsori
industry ponsel terhadap 11.000 pengguna ponsel - 5 kali sehari menghadapi risiko 3,6 x
lebih besar terkena sakit kepala dari pada pengguna ponsel kurang dari dua kali
sehari. Para pengguna juga menghadapi risiko 2,3 kali terkena pusing-pusing dan
5,4 kali terkena kehilangan konsentrasi dibanding non-pengguna. Orang-orang
muda menghadapi risiko lebih besar, mereka yang berusia dibawah 30 tahun
menghadapi risiko 3 - 4
kali lebih besar dibandingkan pengguna yang lebih tua.
Solusi
melindungi diri dari paparan bahaya radiasi HP
Sangat penting untuk
menggunakan Pelindung Anti Radiasi.
Dalam
kaitan tersebut, kami
memberikan solusi melindungi diri dari paparan BAHAYA RADIASI dari HP / HANDPHONE / PONSEL.
Gunakan AlphaSpin.
Sebuah alat yang mampu mengharmonisasikan
gelombang EMF dan menstimulasi vitalitas
dan ketenangan energi dalam tubuh
manusia.
AlphaSpin adalah suatu produk kesehatan holistic ternama dimana mengandung
Proprietary Spinning Frequency yang menghasilkan resonansi kuat yang mampu mentransfer spinning
energy sehingga tercipta Medan Energi Quantum yang melindungi
kita dari paparan radiasi HP
Info Produk klik di sini |
Baca juga :
Manleuana, 18 Oktober 2016
u_222
Sumber : dari berbagai sumber
Sem comentários:
Enviar um comentário